Gembala yang Baik

Gambaran Yesus Kristus sebagai Gembala yang Baik (10:11) dan orang percaya sebagai domba-Nya adalah gambaran tentang Yesus Kristus yang paling menyejukkan hati. Relasi Gembala-domba ini menyejukkan karena Sang Gembala mengenal dan mengasihi domba-domba-Nya, bahkan Sang Gembala rela menyerahkan nyawa-Nya untuk melindungi domba-domba-Nya. Hubungan Gembala-domba ini mengingatkan kita pada Mazmur 23 yang menggambarkan pengalaman Raja Daud saat ia masih menggembalakan domba. Dia merenungkan bahwa hubungan Allah dengan dirinya itu seperti hubungan antara Gembala dan domba. Sang Gembala bukan hanya menyediakan makanan dan minuman bagi domba-domba-Nya, tetapi juga melindungi domba-domba-Nya yang lemah itu dari serangan binatang buas, bahkan Sang Gembala rela mengorbankan nyawa-Nya sendiri untuk melindungi domba-domba-Nya. Bila domba-domba itu berkumpul di satu tempat, mudah bagi Sang Gembala untuk memberi makanan dan perlindungan. Akan tetapi, domba yang memisahkan diri dari kelompok dan mengambil jalannya sendiri menghadapi risiko lebih besar untuk diserang oleh binatang buas. Selain sebagai Gembala yang baik, Tuhan Yesus juga merupakan Pintu ke domba-domba itu. Kristus sebagai pintu ke domba-domba berarti bahwa untuk bisa menjadi anggota kawanan domba yang digembalakan Yesus Kristus, kita harus memercayai Dia. Selama kita tidak keluar dari pintu itu dan memilih jalan kita sendiri, kita aman!

Supaya kita bisa tetap berada dalam perlindungan Sang Gembala, kita harus menjalin relasi dengan Sang Gembala. Bila kita dekat dengan Sang Gembala, tidak ada seorang pun yang bisa mencelakakan kita. Pada masa pandemi ini, penting bagi kita untuk senantiasa mendekat kepada Yesus Kristus, Sang Gembala Agung, sehingga kita bisa menerima petunjuk yang membuat kita tidak tersesat. Sebagaimana seorang gembala domba memberi makan, minum, dan perlindungan kepada domba-dombanya, demikian pula Sang Gembala Agung akan memenuhi kebutuhan kita dan melindungi kita. Apakah Anda telah menjalin relasi dengan Sang Gembala Agung itu melalui pembacaan Alkitab dan doa? Apakah Anda mengandalkan bimbingan Sang Gembala Agung saat Anda menghadapi berbagai persoalan dalam hidup Anda? Saat Anda merasa cemas atau takut, apakah Anda mencari perlindungan pada Sang Gembala Agung itu?